Just another free Blogger Template by www.freebloggertemplate.info

Kisah Pilu Pak Karno di Akhir Hidupnya


Semua ajudan menangis saat tau Bung Karno mau pergi "Kenapa bapak tidak melawan''. Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dan MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam. Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidakbersahabat lagi. “Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!”.

Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu. “Mana kakak-kakakmu”kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata “Merekapergi ke rumah Ibu”. Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati diJalan Sriwijaya, Kebayoran Baru. Bung Karno berkata lagi “Mas Guruh,Bapak tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkanbarang-barangmu, jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punyanegara”. Kata Bung Karno, lalu Bung Karno melangkah ke arah ruang tamuIstana disana ia mengumpulkan semua ajudan-ajudannya yang setia.

Beberapa ajudannya sudah tidak kelihatan ia maklum, ajudan itu sudahditangkapi karena diduga terlibat Gestapu. “Aku sudah tidak bolehtinggal di Istana ini lagi, kalian jangan mengambil apapun,

Lukisan-lukisan itu, Souvenir dan macam-macam barang. Itu milik negara. “Melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan…” Salah satu ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Bung Karno. “Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit jikalau perang dengan Belanda jelas hidungnya beda dengan hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan wajahmu…keluarganya sama dengan keluargamu, lebih baik saya yang robek dan hancur daripada bangsa saya harus perang saudara”. Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Bung Karno mau meninggalkan Istana. “Pak kamu memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan.kami patungan dari uang kami untuk masak agak enak dari biasanya”. Bung Karno tertawa “Ah, sudahlah sayur lodeh basi tiga itu malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa…”

Di hari kedua saat Bung Karno sedang membenahi baju-bajunya datang perwira suruhan Orde Baru. “Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat ini”. Beberapa tentara sudah memasuki ruangan tamu dan menyebar sampai ke ruang makan. Mereka juga berdiri di depan Bung Karno dengan senapan terhunus. Bung Karno segera mencari koran bekas di pojok kamar, dalam pikiran Bung Karno yang ia takutkan adalah bendera pusaka akan diambil oleh tentara. Lalu dengan cepat Bung Karno membungkus bendera pusaka dengan koran bekas, ia masukkan ke dalam kaos oblong, Bung Karno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun beberapa perwira mendorong tubuh Bung
Karno untuk keluar kamar. Sesaat ia melihat wajah Ajudannya Saelan dan Bung Karno menoleh ke arah Saelan. “Aku pergi dulu” kata Bung Karno dengan terburu-buru. “Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak” Saelan separuh berteriak. Bung Karno hanya mengibaskan tangannya. Bung Karno langsung naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir diantarkan ke Jalan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati.

Di rumah Fatmawati, Bung Karno hanya duduk seharian saja di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat hati-hati. Bung Karno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman. Kadang-kadang ia memegang dadanya yang sakit, ia sakit ginjal parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat di Istana dibuangi. Suatu saat Bung Karno mengajak ajudannya yang bernama Nitri untuk jalan-jalan. Saat melihat duku, Bung Karno kepengen
duku tapi dia tidak punya uang. “Aku pengen duku, …Tru, Sing Ngelah Pis, aku tidak punya uang” Nitri yang uangnya pas-pasan juga melihat ke dompetnya, ia merasa cukuplah buat beli duku sekilo. Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata “Pak Bawa dukunya ke orang yang ada di dalam mobil”. Tukang duku itu berjalan dan mendekat ke arah Bung Karno. “Mau pilih mana, Pak manis-manis nih ” sahut tukang duku dengan logat betawi kental. Bung Karno dengan tersenyum senang berkata “coba kamu cari yang enak”. Tukang Duku itu mengernyitkan dahinya, ia merasa kenal dengan suara ini. Lantas tukang duku itu berteriak “Bapak…Bapak….Bapak…Itu Bapak…Bapaak” Tukang duku malah berlarian ke arah teman-temannya di pinggir jalan” Ada Pak Karno, Ada Pak Karno….” mereka berlarian ke arah mobil VW Kodok warna putih itu dan dengan serta merta para tukang buah memberikan buah-buah pada Bung Karno. Awalnya Bung Karno tertawa senang, ia terbiasa menikmati dengan rakyatnya. Tapi keadaan berubah kontan dalam pikiran Bung Karno, ia takut rakyat yang tidak tau apa-apa ini lantas digelandang tentara gara-gara dekat dengan dirinya. “Tri, berangkat ….cepat” perintah Bung Karno dan ia melambaikan ke tangan rakyatnya yang terus menerus memanggil namanya bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Mereka tau pemimpinnya dalam keadaan susah.

Mengetahui bahwa Bung Karno sering keluar dari Jalan Sriwijaya, membuat beberapa perwira pro Suharto tidak suka. Tiba-tiba satu malam ada satu tuk ke rumah Fatmawati dan mereka memindahkan Bung Karno ke Bogor. Di Bogor ia dirawat oleh Dokter Hewan!… Taklama setelah Bung Karno dipindahkan ke Bogor, datanglah Rachmawati, ia melihat ayahnya dan menangis keras-keras saat tau wajah ayahnya bengkak-bengkak dan sulit berdiri. Saat melihat Rachmawati, Bung Karno berdiri lalu terhuyung dan jatuh. Ia merangkak dan memegang kursi. Rachmawati langsung teriak menangis. Malamnya Rachmawati memohon pada Bapaknya agar pergi ke Jakarta saja dan dirawat keluarga. “Coba aku tulis surat permohonan kepada Presiden” kata Bung Karno dengan suara terbata. Dengan tangan gemetar Bung Karno menulis surat agar dirinya bisa dipindahkan ke Jakarta dan dekat dengan anak-anaknya. Rachmawati adalah puteri Bung Karno yang paling nekad. Pagi-pagi setelah mengambil surat dari bapaknya, Rachma langsung ke Cendana rumah Suharto. Di Cendana ia ditemui Bu Tien yang kaget saat melihat Rachma ada di teras rumahnya. “Lhol, Mbak Rachma ada apa?” tanya Bu Tien dengan nada kaget. Bu Tien memeluk Rachma, setelah itu Rachma bercerita tentang nasib bapaknya. Hati Bu Tien rada tersentuh dan menggemgam tangan Rachma lalu dengan menggemgam tangan Rachma bu Tien mengantarkan ke ruang kerja Pak Harto. “Lho, Mbak Rachma..ada apa?” kata Pak Harto dengan nada santun. Rachma-pun menceritakan kondisi Bapaknya yang sangat tidak terawat di Bogor. Pak Harto berpikir sejenak dan kemudian menuliskan memo yang
memerintahkan anak buahnya agar Bung Karno dibawa ke Djakarta. Diputuskan Bung Karno akan dirawat di Wisma Yaso.

Bung Karno lalu dibawa ke Wisma Yaso, tapi kali ini perlakuan tentara lebih keras. Bung Karno sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari kamar. Seringkali ia dibentak bila akan melakukan sesuatu, suatu saat Bung Karno tanpa sengaja menemukan lembaran koran bekas bungkus sesuatu, koran itu
langsung direbut dan ia dimarahi. Kamar Bung Karno berantakan sekali, jorok dan bau. Memang ada yang merapihkan tapi tidak serius. Dokter yang diperintahkan merawat Bung Karno, dokter Mahar Mardjono nyaris menangis karena sama sekali tidak ada obat-obatan yang bisa digunakan Bung Karno. Ia tahu obat-obatan yang ada di laci Istana sudah dibuangi atas perintah seorang Perwira Tinggi. Mahar hanya bisa memberikan Vitamin dan Royal Jelly yang sesungguhnya hanya madu biasa. Jika sulit tidur Bung Karno diberi Valium, Sukarno sama sekali tidak diberikan obat untuk meredakan sakit akibat ginjalnya tidak berfungsi. Banyak rumorberedar di masyarakat bahwa Bung Karno hidup sengsara di Wisma Yaso,beberapa orang diketahui akan nekat membebaskan Bung Karno. Bahkan ada satu pasukan khusus KKO dikabarkan sempat menembus penjagaan Bung Karno dan berhasil masuk ke dalam kamar Bung Karno, tapi Bung Karno menolak untuk ikut karena itu berarti akan memancing perang saudara.

Pada awal tahun 1970 Bung Karno datang ke rumah Fatmawati untuk menghadiri pernikahan Rachmawati. Bung Karno yang jalan saja susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Bung Karno bengkak-bengkak. Ketika tau Bung Karno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak “Hidup Bung Karno….hidup Bung Karno….Hidup Bung Karno…!!!!!” Sukarno yang reflek karena ia mengenal benar gegap gempita seperti ini, ia tertawa dan melambaikan tangan, tapi dengan kasar tentara menurunkan tangan Sukarno dan menggiringnya ke dalam. Bung Karno paham dia adalah tahanan politik.

Masuk ke bulan Februari penyakit Bung Karno parah sekali ia tidak kuat berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang yang bisa masuk. Ia sering berteriak kesakitan. Biasanya penderita penyakit ginjal memang akan diikuti kondisi psikis yang kacau. Ia berteriak ” Sakit….Sakit ya Allah…Sakit…” tapi tentara pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan. Sampai-sampai ada satu
tentara di depan kamar. Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu. Hatta yang dilapori kondisi Bung Karno menulis surat pada Suharto dan mengecam cara merawat Sukarno. Di rumahnya Hatta duduk di beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu. Lalu dia bicara pada isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Bung Karno. “Kakak tidak mungkin kesana, Bung Karno sudah jadi tahanan politik” Hatta menoleh pada isterinya dan berkata “Sukarno adalah orang terpenting dalam pikiranku,
dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam suasana yang sama agar negeri ini merdeka. Bila memang ada perbedaan diantara kita itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti ini”. Hatta menulis surat dengan nada tegas kepada Suharto untuk bertemu Sukarno, ajaibnya surat Hatta langsung disetujui, ia diperbolehkan menjenguk Bung Karno.

Hatta datang sendirian ke kamar Bung Karno yang sudah hampir tidak sadar, tubuhnya tidak kuat menahan sakit ginjal. Bung Karno membuka matanya. Hatta terdiam dan berkata pelan “Bagaimana kabarmu, No kata Hatta ia tercekat mata Hatta sudah basah. Bung Karno berkata pelan dan tangannya berusaha meraih lengan Hatta “Hoe gaat het met Jou?” kata Bung Karno dalam bahasa Belanda – Bagaimana pula kabarmu, Hatta – Hatta memegang lembut tangan Bung Karno dan mendekatkan wajahnya, air mata Hatta mengenai wajah Bung Karno dan Bung Karno menangis seperti anak kecil. Dua proklamator bangsa ini menangis, di sebuah kamar yang bau dan jorok, kamar yang menjadi saksi ada dua orang yang memerdekakan bangsa ini di akhir hidupnya merasa tidak bahagia, suatu hubungan yang menyesakkan dada.

Tak lama setelah Hatta pulang, Bung Karno meninggal. Sama saat Proklamasi 1945 Bung Karno menunggui Hatta di kamar untuk segera membacai Proklamasi, saat kematiannya-pun Bung Karno juga, kesalahan seperti ini lagi seolah menunggu Hatta dulu, baru ia berangkat menemui Tuhan. Mendengar kematian Bung Karno rakyat berjejer-jejer berdiri di jalan. Rakyat Indonesia dalam kondisi bingung. Banyak rumah yang isinya hanya orang menangis karena Bung Karno meninggal. Tapi tentara memerintahkan agar jangan ada rakyat yang hadir di pemakaman Bung Karno. Bung Karno
ingin dikesankan sebagai pribadi yang senyap, tapi sejarah akan kenangan tidak bisa dibohongi. Rakyat tetap saja melawan untuk hadir. Hampir 5 kilometer orang antre untuk melihat jenazah Bung Karno, di pinggir jalan Gatot Subroto banyak orang berteriak menangis. Di Jawa Timur tentara yang melarang rakyat melihat jenasah Bung Karno menolak dengan hanya duduk-duduk di pinggir jalan, mereka diusiri tapi datang lagi. Tau sikap rakyat seperti itu tentara menyerah. Jutaan orang Indonesia berhamburan di jalan-jalan pada 21 Juni 1970. Hampir semua orang yang rajin menulis catatan hariannya pasti mencatat tanggal itu sebagai tanggal meninggalnya Bung Karno dengan rasa sedih. Koran-koran yang isinya hanya menjelek-jelekkan Bung Karno sontak tulisannya memuja Bung Karno.

Bung Karno yang sewaktu sakit dirawat oleh dokter hewan, tidak diperlakukan dengan secara manusiawi. Mendapatkan keagungan yang luar biasa saat dia meninggal. Jutaan rakyat berjejer di pinggir jalan, mereka melambai-lambaikan tangan dan menangis. Mereka berdiri kepanasan, berdiri dengan rasa cinta bukan sebuah keterpaksaan. Dan sejarah menjadi saksi bagaimana sebuah memperlakukan orang yang kalah, walaupun orang yang kalah itu adalah orang yang memerdekakan bangsanya, orang yang menjadi alasan terbesar mengapa Indonesia harus berdiri, Tapi dia diperlakukan layaknya binatang terbuang, semoga kita tidak mengulangi.

Sobat ku sekalian, di sini kita gak usah menghujat Soeharto, namun kisah ini jd kan pelajaran dan cerminan diri kita masing2, bagai mana seorang soekarno dengan jiwa besar nya rela mengalah, menderita dan tercabik-cabik, demi persatuan dan keutuhan NKRI"

Beda sekali sama beberapa tokoh politik sekarang yang gak mau kalah, malah mengadu domba masyarakat, hingga terjadi perpecahan dan konflik hanya gara-gara politik yang kalah gak terima.

Andai kan dulu soekarno melawan, maka ada asing yang tertawa dengan tak tik adu domba ini, INDONESIA akan pecah seperti Korea.
yang satu di dukung Rusia, yang satu di dukung Amerika.
namun jiwa besar bung karno lah yang tak mau di dikte dan termakan permainan asing, hingga saat ini KITA ADALAH NKRI UNTUK SELAMA DAN HARI KIAMAT TIBA.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Irehide Rukawa

Cetak SK Pengurangan dan Buku Penjagaan Penyelesaian Permohonan Pengurangan pada Apliasi SISMIOP


CETAK SK PENGURANGAN.


Wajib Pajak mengajukan Pengurangan secara tertulis kepada Kepala Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang menerbitkan SPPT atau SKP dengan mencantumkan besarnya persentase pengurangan yang diminta.
Pengurangan atas Pajak Bumi dan Bangunan diberikan atas pajak terhutang yang tercantum dalam SPPT dan / atau SKP. Pengajuan permohonan pengurangan tersebut dapat diajukan dalam jangka waktu selambat – lambatnya 60 ( enam puluh ) hari sejak tanggal diterimanya SPPT dan / atau SKP.
Adalah proses yang digunakan untuk :
§  Pencetakan SK Pengurangan.

Tampilan Form Cetak SK Pengurangan sebelum SPPT   dapat dilihat pada gambar dibawah ini :









Cara pengisian Cetak SK Pengurangan PST / sebelum SPPT :

1.           Nomor Pelayanan, ketikkan nomor pelayanan sesuai dengan nomor pelayanan di Input Data Pengurangan PST / sebelum SPPT.
2.           Tanggal Cetak, ketikkan tanggal pada saat pencetakan sk pengurangan pst / sebelum sppt.
3.           Aktifkan tombol perintah PROSES dengan menggunakan tombol Alt – P, tombol Tab, tombol enter atau dengan menggunakan mouse.
4.           Untuk Tombol Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.

BUKU PENJAGAAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PENGURANGAN.


Wajib Pajak mengajukan permohonan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan secara tertulis pada Kepala Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang menerbitkan SPPT atau SKP dengan mencantumkan besarnya persentase pengurangan yang diminta.
Pengurangan atas Pajak Bumi dan Bangunan diberikan atas pajak terhutang yang tercantum dalam SPPT dan / atau SKP. Pengajuan permohonan pengurangan yang sudah diproses akan tercatat pada buku penjagaan penyelesaian permohonan pengurangan. Buku Penjagaan Penyelesaian Permohonan Pengurangan digunakan selama tahun pajak yang bersangkutan.

Adalah proses yang digunakan untuk :
§  Pencetakan buku penjagaan penyelesaian permohonan pengurangan.

Tampilan Form Buku Penjagaan Penyelesaian Permohonan Pengurangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Cara pengisian Buku Penjagaan Penyelesaian Permohonan Pengurangan :
1.       Tahun, ketikkan tahun berjalan pada saat pengajuan permohonan pengurangan dari wajib pajak. Isian tahun ini juga bisa untuk melihat data permohonan pengurangan tahun – tahun sebelumnya.
2.       Aktifkan tombol perintah CETAK untuk melakukan pencetakan buku penjagaan penyelesaian permohonan pengurangan. Dapat dengan menggunakan tombol Alt – C, tombol Tab / Shift Tab, atau klik langsung dengan menggunakan mouse. Setelah kursor pada tempat yang dituju tekan enter atau klik dua kali berurutan dengan mouse.
3.       Untuk Tombol Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.

sumber : "Diklat Teknis Substantif Spesialisasi Operator Console", Hermawan Setiabudi
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Irehide Rukawa

MODUL PENGURANGAN PBB DALAM SISMIOP


Input Data Pengurangan

Adalah proses yang digunakan untuk :
1.                  Perekaman Pengurangan Permanen.
2.                  Pemutakhiran Pengurangan Permanen.
3.                  Perekaman Pengurangan PST / sebelum SPPT.
4.                  Pemutakhiran Pengurangan PST / sebelum SPPT.
5.                  Perekaman Pengurangan Pengenaan JPB.
6.                  Pemutakhiran Pengurangan Pengenaan JPB.
7.                  Perekaman Pengurangan Denda Administrasi.
8.                  Pemutakhiran Pengurangan Denda Administrasi.

Tampilan Form Input Data Pengurangan. Seperti pada tampilan dibawah ini :















1.       Untuk pengisian Data Pengurangan lakukan pengisian form Input Data Permohonan di PST, cara lihat user manual Input Data Permohonan di PST untuk mendapatkan nomor pelayanan.
2.       Buka menu form Input Data Pengurangan, lakukan pengisian Nomor Pelayanan yang telah didapat pada Input Data Permohonan.
3.       Jenis SK Pengurangan, ketikkan kode jenis sk pengurangan dengan angka tidak boleh dengan huruf. Kode Jenis SK Pengurangan terdiri dari 1 digit. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol F – 9 sehingga muncul tampilan sbb :






SK Pengurangan dengan Jenis :
* Pengurangan SPPT   =  pengajuan pengurangan terhadap SPPT.
* Pengurangan Denda Administrasi   =  Pengajuan pengurangan pembayaran terhadap   Denda Administrasi.
* Pengurangan SKP SPOP   =  Pengajuan pengurangan terhadap pengurangan SKP karena belum mengembalikan SPOP.
* Pengurangan SKP KB   =  pengajuan pengurangan terhadap pengurangan SKP terhadap SKP KB.
Arahkan kursor pada pilihan kode jenis sk pengurangan dengan menggunakan tombol panah atas atau bawah kemudian tekan enter, atau dengan menggunakan mouse. Setelah kursor pada tempat yang dituju tekan enter atau klik dua kali berurutan dengan mouse.
4.       Nomor SK, ketikkan nomor dari sk pengurangan sesuai dengan nomor yang tercantum pada konsep surat keputusan pengurangan.
5.       Tanggal SK, ketikkan tanggal dari sk pengurangan sesuai dengan konsep tanggal yang tercantum pada sk pengurangan.
6.       Nomor BAP Kantor, ketikkan nomor berita acara pemeriksaan kantor sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Kantor.
7.       Tanggal BAP Kantor, ketikkan tanggal berita acara pemeriksaan kantor sesuai dengan tanggal BAP Kantor.
8.       Nomor BAP Lapangan, ketikkan nomor berita acara pemeriksaan lapangan sesuai
dengan BAP Lapangan.
9.       Tanggal BAP Lapangan, ketikkan nomor berita acara pemeriksaan lapangan sesuai
dengan tanggal BAP Lapangan.



Form Input Data Pengurangan Permanen.


Pengurangan Permanen merupakan Pengurangan yang diberikan kepada Wajib Pajak secara tetap pada jangka waktu tertentu sesuai dengan parameter Tahun Pengurangan Akhir, Status Permohonan, dan Persentase Pengurangan Disetujui. Tampilan Form Input Data Pengurangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :



Cara pengisian Data Pengurangan Permanen :

1.       Tahun Akhir Pengurangan ketikkan tahun berdasarkan jangka waktu persetujuan Tahun pengurangan.
2.       Status permohonan, ketikkan status permohonan. Apakah diterima, diterima sebagian
atau ditolak, hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol F – 9.
§  Untuk Status Permohonan Diterima maka persentase disetujui harus sama dengan persentase pengajuan.
§  Untuk Status Permohonan Diterima Sebagian maka pesentase disetujui diisi sebagian atau lebih kecil dari persentase pengajuan.
§  Untuk Status Pemohonan Ditolak maka Persentase disetujui diisi dengan angka 0.



3.       Persentase Pengurangan Disetujui, ketikkan persentase pengurangan yang disetujui.
4.       Untuk Tombol Simpan, Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.

Form Input Data Pengurangan PST / Sebelum SPPT.


Pada Input data pengurangan ini terdapat dua proses yang terjadi yaitu :
Input Data Pengurangan PST merupakan Pengurangan yang diajukan setelah Cetak Massal oleh Individu atau Kolektif sesuai dengan parameter Status Permohonan dan Persentase Pengurangan disetujui. Tampilan Form Input Data Pengurangan PST dapat dilihat pada gambar dibawah ini :




Input Data Pengurangan sebelum SPPT merupakan pengajuan pengurangan oleh Wajib Pajak secara perorangan / kolektif (Legion Veteran) yang diajukan sebelum proses Cetak Massal sesuai dengan parameter Status Permohonan dan Persentase Pengurangan disetujui. Tampilan Form Input Data Pengurangan Sebelum SPPT dapat dilihat pada gambar dibawah ini :






Cara pengisian Data Pengurangan PST / sebelum SPPT :

1.       Status permohonan, ketikkan status permohonan. Apakah diterima, diterima sebagian atau ditolak, hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol F – 9.
§  Untuk Status Permohonan Diterima maka persentase disetujui harus sama dengan persentase pengajuan.
§  Untuk Status Permohonan Diterima Sebagian maka pesentase disetujui diisi sebagian atau lebih kecil dari persentase pengajuan.
§  Untuk Status Pemohonan Ditolak maka Persentase disetujui diisi dengan angka 0.
2.       Persentase Pengurangan Disetujui, ketikkan persentase pengurangan yang disetujui.
3.       Untuk Tombol Simpan, Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.



Form Input Data Pengurangan Pengenaan JPB.


Input Data Pengurangan Pengenaan JPB merupakan Pengajuan Pengurangan terhadap JPB tertentu yaitu Rumah Sakit dan Universitas sesuai dengan parameter NOP dan persentase pengurangan disetujui. Tampilan Form Input Data Pengurangan Pengenaan JPB dapat dilihat pada gambar dibawah ini :





Cara pengisian Data Pengurangan Pengenaan JPB :

1.       NOP, Nop akan otomatis muncul sesuai dengan Nop yang diajukan, tekan tombol enter untuk melanjutkan ke kolom berikutnya. Untuk pengajuan kolektif maka Nop harus dimasukkan satu persatu. Untuk Nop yang tidak sama dengan Nop yang di ajukan maka akan muncul tampilan pesan “NOP Tidak Sama dengan yang diajukan”.
2.       Persentase Pengurangan Disetujui, ketikkan persentase pengurangan yang disetujui.
3.       Untuk Tombol Simpan, Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.



Form Input Data Pengurangan Atas Denda Administrasi.


Input Data Pengurangan atas Denda Administrasi merupakan pengajuan Pengurangan pembayaran terhadap denda administrasi atas permohonan Wajib Pajak sesuai dengan parameter NOP, Tahun Pengurangan, Status Permohonan dan persentase Pengurangan. Tampilan Form Input Data Pengurangan Atas Denda Administrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :




Cara pengisian Data Pengurangan Denda Administrasi :
1.       NOP, untuk individu Nop akan otomatis muncul sesuai dengan Nop yang diajukan, tekan tombol enter untuk melanjutkan ke kolom berikutnya. Untuk pengajuan kolektif maka Nop harus dimasukkan satu persatu. Untuk Nop yang tidak sama dengan Nop yang di ajukan maka akan muncul tampilan pesan “NOP Tidak Sama dengan yang diajukan”.
2.       Tahun Pengurangan, akan otomatis terisi tapi bisa diubah sesuai dengan tahun pengurangan yang diinginkan.
3.       Status pengurangan, ketikkan status dari pengurangan. Apakah diterima, diterima sebagian atau ditolak, hal dapat dilakukan dengan menekan tombol F – 9.
4.       Persentase Pengurangan Disetujui, ketikkan persentase pengurangan yang disetujui.
5.       Untuk Tombol Simpan, Batal dan Keluar lihat Tombol Navigasi Form.

sumber : "Diklat Teknis Substantif Spesialisasi Operator Console", Hermawan Setiabudi
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Irehide Rukawa